Mungkin kita tidak asing lagi dengan IP versi 6 yang merupakan versi terbaru dari IP versi 4 yang telah merajai dunia jaringan selama beberapa dekade terakhir. Salah satu alasan kenapa IP versi 6 diperlukan yaitu adalah untuk memenuhi kebutuhan akan alamat jaringan IP versi 4 yang hampir habis.
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya (convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32 bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu. Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet (The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan.
Dengan hanya 32 bit format address hanya bisa menampung kebutuhan
= 4,294,967,296 IPv4 Address
Bayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyard dan setiap orang punya Handphone, laptop dll yang terhubung alamat dengan range 32 bit tidaklah cukup :)
IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Pada awal pembuatan IP ver4, fungsinya hanya ditekankan pada pada fungsi dasarnya yaitu hanya digunakan untuk membawa dan menghubungkan ke jaringan sehingga fungsi keamanan dalam IP ver 4 bisa dibilang tidak ada. kalau diibaratkan IP ver4 seperti Mobil Box yang membawa barang dan Box nya tersebut terbuat dari kaca, sehingga orang-orang bisa melihatnya dengan mudah.
IP versi 6 juga memiliki keunggulan yang di bidang pengontrolan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan IP ver 4. Pada IP versi 4, tidak ada pengontrolan dan penyetingan secara otomatis yang terdapat pada IP ver 4. meskipun terdapat suatu teknik yang dinamakan DHCP yang digunakan dalam mengatur pengalamatannya secara otomatis, tetapi fungsi tersebut hanya merupakan fungsi tambahan dalam IP ver 4. Dalam IP versi 6 fungsi tersebut telah tersedia secara otomatis yang menjadi fungsi bawaan dalamnya.
Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya (convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32 bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu. Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet (The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan.
Dengan hanya 32 bit format address hanya bisa menampung kebutuhan
= 4,294,967,296 IPv4 Address
Bayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyard dan setiap orang punya Handphone, laptop dll yang terhubung alamat dengan range 32 bit tidaklah cukup :)
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Insya Allah nanti akan dilanjutnkan dengan postingan tentang Cara penggunaan IP ver 6 :)
Stay tune :)