Science and Islam

Learning site.

Informatika UNP

Welcome to Noper Ardi's Blog

Teknologi Wirelesst

rise your imagination with playing game.

Torchlight

An epic RPG pc game.

Teknologi bluetooth

Sabtu, 16 November 2013

Teknologi IP versi 6

Mungkin kita tidak asing lagi dengan IP versi 6 yang merupakan versi terbaru dari IP versi 4 yang telah merajai dunia jaringan selama beberapa dekade terakhir. Salah satu alasan kenapa IP versi 6 diperlukan yaitu adalah untuk memenuhi kebutuhan akan alamat jaringan IP versi 4 yang hampir habis. 
          Pada awal pembuatan IP ver4, fungsinya hanya ditekankan pada pada fungsi dasarnya yaitu hanya digunakan untuk membawa dan menghubungkan ke jaringan sehingga fungsi keamanan dalam IP ver 4 bisa dibilang tidak ada. kalau diibaratkan IP ver4 seperti Mobil Box yang membawa barang dan Box nya tersebut terbuat dari kaca, sehingga orang-orang bisa melihatnya dengan mudah.
           IP versi 6 juga memiliki keunggulan yang di bidang pengontrolan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan IP ver 4. Pada IP versi 4, tidak ada pengontrolan dan penyetingan secara otomatis yang terdapat pada IP ver 4. meskipun terdapat suatu teknik yang dinamakan DHCP yang digunakan dalam mengatur pengalamatannya secara otomatis, tetapi fungsi tersebut hanya merupakan fungsi tambahan dalam IP ver 4. Dalam IP versi 6 fungsi tersebut telah tersedia secara otomatis yang menjadi fungsi bawaan dalamnya. 

Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya (convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32 bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu. Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet (The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan.

Dengan hanya 32 bit format address hanya bisa menampung kebutuhan

= 4,294,967,296 IPv4 Address

Bayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyard dan setiap orang punya Handphone, laptop dll yang terhubung alamat dengan range 32 bit tidaklah cukup :)

Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.

IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.

Insya Allah nanti akan dilanjutnkan dengan postingan tentang Cara penggunaan IP ver 6 :)
Stay tune :)

Jumat, 15 November 2013

Selasa, 05 November 2013

Protocol 802.11 a, b, g, n dan Protocol 802.11 ac





[Standarisasi] 802.11 A
Di kenalkan pada tahun 2001

Memiliki frekuensi 5Ghz dengan keceatan 54mbps, dengan cakupan area sampai 50M, menggunakan modulasi OFDM.

Keunggulan : memiliki kecepatan max 54mbps , frekuensi yang diregulasi mencegah interferensi sinyal dari perangkat lainnya
Kekurangan : biaya yang cukup mahal , jangkauan sinyal yang pendek dan mudah terganggu oleh halangan


[Standarisasi] 802.11 B
Dikenalkan pada tahun1999
Memiliki frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan 11mbps, dengan cakupan area 100M, menggunakan modulasi DS-SS
Keunggulan : biaya yang murah, range sinyal bagus dan tidak mudah terhalang
Keuntungan : Kecepatan transfer max yang paling rendah [11mbps] , mudah terinterferensi oleh sinyal dari peralatan lain yang menggunakan frekuensi 2,4Ghz

[Standarisasi] 802.11 G
Dikenalkan pada tahun 2003
Memiliki frekuensi 2,4 Ghz dengan kecepatan 54mbps, menggunakan modulasi DSSS
Keunggulan : kecepatan max 54mbps, jangkauan sinyal lebih baik dan tidak mudah terhalang
Kekurangan : biaya yang mahal dan frekuensi tidak diregulasi

[Standarisasi] 802.11 N
Dikenalkan pada tahun 2002
Memiliki frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan 100mbps, dengan cakupan area 100M, menggunakan modulasi DSSS
Keunggulan : kecepatan max 100mbps dan jangkauan sinyal terbaik lebih tahan terhadap interferensi dari sumber lain.
Kekurangan : standar yang belum final, penggunaan sinyal lebih dari 1 dapat meningkatkan interferensi dengan jaringan wifi terdekat.

[Standarisasi] 802.11 ac 

#802.11AC
             IEEE 802.11ac merupakan standar yang dikembangkan untuk memberikan throughput nirkabel jaringan area lokal tinggi. teknologi ini menjanjikan kecepatan nirkabel hingga mencapai gigabit kepada konsumen.

Karakteristik 802.11ac :

WLAN 802.11ac menggunakan berbagai metode baru untuk mencapai peningkatan luar biasa dalam kinerja yang secara teoritis memaksimalkan kapasitas gigabit dan memberikan throughput yang tinggi, seperti:
1. 6GHz Band
2. High Density modulasi hingga 256 QAM.
3. Luas bandwidth melalui dua saluran 80MHz atau satu saluran 160MHz
4. Hingga delapan beberapa aliran input output beberapa spasial.
5. Multiuser MIMO konsumsi daya yang rendah dari 802.11ac

Dengan berkembangnya teknologi baru ini, maka muncul lagi tantangan-tantangan baru dan permasalahan baru yang harus dicari solusinya.  Selanjutnya, akan dibahas mengenai tantangan-tantangan dan solusi yang tersedia yang membantu merancang produk baru berdasarkan standar ini.

Wider Bandwidth:802.11ac memiliki bandwidth yang lebih luas dari 80 atau bahkan mencapai 160 MHz dibandingkan dengan kemampuan maksimum sebelumnya yaitu 40 MHz yang digunakan dalam standar 802.11n. Sebuah hasil bandwidth yang lebih luas dalam meningkatkan throughput maksimum untuk sistem komunikasi digital.
Di antara tantangan yang lebih kompleks untuk desain dan pengembangan adalah generasi dan analisis sinyal bandwidth yang lebih luas untuk 802.11ac. Pengujian peralatan mampu menangani 80 MHz atau 160 MHz akan diminta untuk menguji pemancar, penerima dan komponen.
Untuk generasi 80 MHz sinyal, banyak RF sinyal generator tidak memiliki sampling rate cukup tinggi untuk mendukung rasio minimum oversampling 2X yang khas, yang dapat mengakibatkan gambar yang tidak perlu dalam sinyal, menggunakan penyaringan yang tepat dan oversampling dari file gelombang, adalah mungkin untuk menghasilkan sinyal 80MHz dengan karakteristik spektral yang baik dan EVM.
Untuk Menghasilkan sinyal MHz 160, lebar pita gelombang generator (AWG), seperti 81180A Agilent, 8190A dapat digunakan untuk membuat analog I / Q sinyal. Sinyal-sinyal ini kemudian dapat diterapkan pada eksternal I / Q. masukan dalam pembangkit sinyal vektor untuk konversi up frekuensi RF. Hal ini juga memungkinkan untuk membuat sinyal MHz 160 dengan menggunakan 80 +80 modus MHz didukung oleh standar untuk membuat dua segmen 80 MHz di MCG terpisah atau generator sinyal ESG dan kemudian menggabungkan Sinyal RF.

MIMO:MIMO adalah penggunaan antena ganda untuk meningkatkan kinerja sistem komunikasi. kita mungkin telah melihat jalur akses tertentu Wi-Fi memiliki lebih dari satu antena mencuat dari mereka router ini menggunakan teknologi MIMO.
Memverifikasi desain MIMO adalah perubahan. Multi-channel sinyal generasi dan analisis dapat pengguna untuk memberikan wawasan tentang kinerja perangkat MIMO dan membantu dalam pemecahan masalah dan verifikasi desain.
Amplifier Linearitas:Amplifier Linearitas adalah karakteristik dari amplifier dimana sinyal output dari penguat tetap setia pada sinyal input dengan meningkatnya sinyal drive. Amplifier Real linear hanya untuk batas setelah output jenuh.
Ada banyak teknik untuk meningkatkan linearitas penguat. Digital pra-distorsi adalah salah satu teknik tersebut. Desain perangkat lunak otomasi seperti systemVue menyediakan sebuah aplikasi yang menyederhanakan dan mengotomatisasi desain predistortion digital untuk power amplifier.
Standard Devices 802.11ac:
Produk yang menampilkan Wi-Fi standar baru yang mulai memukul pasar. Tapi jumlah mereka tidak cukup untuk menjamin upgrade jaringan. Situasi serupa diamati dengan punggung standar 802.11n pada tahun 2006. Beberapa pra-standar perangkat yang dirilis oleh manufaktur, tapi sayangnya perangkat ini tidak sepenuhnya kompatibel dengan yang diratifikasi. Menciptakan pengalaman frustrasi pengguna untuk konsumen. Quintana Communications telah meluncurkan solusi gigabit 802.11ac nirkabel untuk Wi-Fi router dan elektronik konsumen pada konsumen Electronics Show (CES) tahun ini.

Broadcom juga meluncurkan chip pertama kecepatan 802.11ac Gigabit di CES. Broadcom mengharapkan produk pertama untuk memukul pasar pada paruh kedua tahun 2012 dimulai dengan jalur akses, diikuti oleh perangkat elektronik konsumen.
Kita dapat mengharapkan industri handset besar untuk datang dengan teknologi 802.11ac pada smartphone, tablet dan segala sesuatu di antaranya. Ini adalah sesuatu yang pasti berharap sebagai profil daya untuk standar baru secara teoritis sangat menjanjikan. Sinyal merana telah mengumumkan ultra-rendah daya teknologi 802.11ac untuk prosesor aplikasi smartphone.


 802.11ad?
 802.11ac bukanlah satu-satunya teknologi nirkabel untuk memukul pasar. 802.11ad merupakan teknologi Wi-Fi yang memanfaatkan band 60GHz untuk memungkinkan kecepatan transfer data hingga 7 Gbps. Pada sisi negatifnya, karena teknologi ini menggunakan pita frekuensi yang sangat tinggi dari 60 GHz, memungkinkan jarak dekat. Sebuah kasus penggunaan yang mungkin akan untuk mentransfer media HD tanpa kabel dalam sistem hiburan rumah, di mana teknologi ini bisa menggantikan kabel HDMI konvensional.

Jumat, 01 November 2013

Protocol Spanning Tree


Spanning Tree protocol  (disingkat STP) adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.

Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan pohon rentang dalamjaringan bertautan dari lapisan 2 layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan menonaktifkan tautan tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.

STP ini berdasarkan algoritma yang ditemukan oleh Radia Perlman ketika bekerja untuk Digital Equipment Corporation.


KELEBIHAN SPANNING TREE.

              Dapat menyediakan system jalur backup & juga mencegah loop yang tidak diinginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan dari satu host.
               Loop terjadi bila ada route/jalur alternative di antara host-host. Untuk menyiapkan jalur back up, Spanning tree membuat status jalur back up menjadi stand by atau diblock. Spanning tree hanya membolehkan satu jalur yang active (fungsi pencegahan loop) di antara dua host namun menyiapkan jalur back up bila jalurutama terputus. 
               

            Bila "cost" spanning tree berubah atau ada jalur yang terputus, algoritma spanning tree mengubah topology spanning tree dan mengaktifkan jalur yang sebelumnya stand by. Tanpa spanning tree pun sebenarnya memungkinkan koneksi antara dua host melewati beberapa jalur sekaligus namun dapat juga membuat looping yang tidak pernah akan selesai di dalam jaringan anda. Yang pasti akan menghabiskan kapasitas jalur yang ada hanya untuk melewatkan packet data yang sama secara berulang dan berlipat ganda.

Teknologi Kabel Fiber optic

Sekarang di kampus Universitas Negeri Padang sedang dilakukan suatu proyek, banyak galian untuk penanaman kabel hampir di semua "spot" di tiap-tiap jurusan. Sebernnya apa sih yang dikerjakan disana? kabel apa yang ditanam tersebut? tujuannya untuk apa? 
Yang di tanam tersebut adalah kabel pelindung (selubung) untuk kabel fiber optic. 

Nah, sekarang biar ga ketinggalan informasi, kami akan menjelaskan apa itu fiber optik dan bagaimana cara kerjanya hingga bisa memungkinkan mentransfer data dalam jumlah yang besar dan cepat meski kabelnya kecil. Kabel tembaga biasa jelas ketinggalan jauh. :)

Apa itu fiber optik ?

              Fiber Optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah dari sinar laser atau LED.
             Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi fiber optiksangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
              Perkembangan teknologi fiber optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar, maka mampu dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian fiber optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi.
              Sekitar 20 tahun yang lalu, kabel fiber optik telah memngambil alih dan mengubah wajah teknologi industri telepon jarak jauh maupun industri automasi dengan pengontrolan jarak jauh. Serat optik juga memberikan peranan besar membuat Internet dapat digunakan di seluruh dunia. Pada tahun 1997 fiber optik menghubungkan seluruh dunia, Fiber-Optic Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan kabel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru.


Kelebihan Fiber Optik
  • Bandwidth sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan
  • Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi
  • Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang
  • Kebal terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio
  • Tidak ada tenaga listrik dan percikan api
  • Tidak berkarat

Kekurangan Fiber Optik
  • Beberapa faktor membatasi efektivitas kabel FO. Selain instalasinya yang mahal, sistem ini mungkin sinyalnya kurang kuat, hal ini disebabkan karena faktor fisik ataupun material.
  • Dispersi dapat mempengaruhi volume informasi yang dapat diakomodasi.
  • Tidak seperti halnya dengan kawat atau plastik, fiber juga lebih sulit untuk disambung.
  • Sambungan akhir dari kabel fiber harus benar-benar akurat untuk menghindari transmisi yang tidak jelas.
  • Komponen FO mahal dan membutuhkan biaya ekstra dalam pengaplikasian yang lebih spesifik.

Cara Kerja Fiber Optik
             Pada prinsipnya fiber optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh fiber optik.
            Untuk mengirimkan percakapan-percakapan telepon atau internet melalui fiber optik, sinyal analog di rubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel melakukan on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optik modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali /second.

             Sebuah kabel fiber optics terbuat dari serat kaca murni, sehingga meski panjangnya berkilo-kilo meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya.

            Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira sama dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin disekitar serat kaca. Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca).


Sama halnya ketika kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian kita mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan ke kaca jendela dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Demikian pula pada fiber optics, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.



Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.


Komponen komponen fiber optik
             Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.

Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.

Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal yang sama seperti sistem komunikasi yang lainnya. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai berikut:

1. Cahaya pembawa informasi
                 Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari cahaya seakan-akan dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-gangguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini.

2. Optical Transmitter (Pemancar)
                Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa bermacam-macam.
                  Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.

3. Kabel Fiber optik
               Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Kabel fiber optik biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber optik yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan. Kabel fiber optic secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber optic juga bisa disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini sering disebut dengan istilah splicing.

4. Optical regenerator / amplifier / repeater                   Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat saja.
                  Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km. Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen utama juga. Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah.

 5. Optical receiver (Penerima)               Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti photocell atauphotodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya.


Perkembangan terkini
          System terbaru transmitter laser dapat mentransmitkan warna-warna yang berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal digital dalam fiber optics yang sama sehingga jumlah data yang dikirim akan semakin besar berkali lipat.



Sumber :
- wikipedia
- Berbagai sumber