Science and Islam

Learning site.

Informatika UNP

Welcome to Noper Ardi's Blog

Teknologi Wirelesst

rise your imagination with playing game.

Torchlight

An epic RPG pc game.

Teknologi bluetooth

Senin, 16 Desember 2013

Sabtu, 14 Desember 2013

Terminal Server & Kategori server


Terminal Services merupakan sebuah layanan yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi atau data yang disimpan dalam komputer jarak jauh melalui sebuah koneksi jaringan. Dengan meluncurkan sistem operasi Microsoft Windows NT 4.0 Server, Terminal Server Edition, Microsoft mulai masuk ke dalam pasar enterprise, yang masih mengandalkan mainframe tua, sehingga mereka dapat melakukan upgrade ke sistem operasi baru.
Layanan Terminal Services dalam Windows NT Terminal Server Edition berjalan di atas protokol yang disebut dengan RDP (Remote Desktop Protocol). Protokol ini dikembangkan pada versi-versiWindows NT selanjutnya. Pada Windows XP Professional, Microsoft juga menyediakan layanan Terminal Service, meskipun hanya dapat digunakan oleh seorang user, dengan menggunakan fitur Remote Desktop.

Terminal server bertindak saperti sebuah multiplayer yang memungkinkan sejumlah komputer kecil, atau terminal-terminal yang lain, untuk mengakses ke sebuah titik LAN yang sama. Terminal server dapat digunakan untuk menyediakan akases ke komputer pusat untuk sejumlah terminal dengan menggunakan biaya yang rendah.Terminal server memungkinkan organisasi untuk menghubungkan perangkat ke jaringan area lokal (LAN). Skenario aplikasi utama adalah untuk memungkinkan perangkat serial untuk mengakses aplikasi server jaringan, atau sebaliknya, di mana keamanan data di LAN umumnya tidak masalah. Biasanya perusahaan yang memerlukan server terminal dengan fungsi-fungsi canggih ingin kontrol jarak jauh, memonitor, mendiagnosa dan memecahkan masalah peralatan melalui jaringan telekomunikasi. Sebuah "terminal server" digunakan banyak cara, tetapi dari rasa dasar jika pengguna memiliki perangkat serial dan mereka perlu untuk memindahkan data melalui LAN.

Desktop Server
Server desktop adalah sebuah sistem komputer yang bertindak sebagai titik akses bagi orang lain untuk menyambung. Orang terhubung ke server melalui komputer mereka sendiri, baik melalui browser web atau jenis lain dari program, seperti video game. Kemampuan mereka untuk menyimpan file dan database memungkinkan orang untuk mendistribusikan informasi dan pelayanan kepada orang lain. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka secara fisik mungkin terlihat seperti sebuah komputer desktop biasa, terdapat beberapa faktor yang berbeda yang memisahkan mereka dari komputer yang khas.

Rack Mount server
Racking System dirancang untuk modus server Internet, rak server adalah desain penampilan sesuai dengan standar yang seragam dari server, dengan menggunakan kesatuan kabinet. Dapat dikatakan rak adalah struktur dioptimalkan dari server menara, yang dirancang terutama untuk meminimalkan ruang server untuk menempati, dan untuk mengurangi manfaat langsung ruang dikelola dalam kamar saat harga akan jauh lebih murah. Perangkat ini memiliki seperti jenis struktur, karena mereka didesain sesuai dengan rak standar internasional, sehingga ukuran pesawat dari kesatuan dasar, akan diinstal bersama dengan kabinet standar besar vertikaldi sisi lainnya untuk memfasilitasi koneksi dengan peralatan jaringan lainnya dan manajemen.

Storage ServerStorage server yaitu server yang berfungsi sebagai penyimpanan data berkapasitas besar, banyak digunakan oleh perusahaan berbasis IT. Storage Server juga bisa menjadi media untuk menjalankan fungsi server lainnya, seperti Email Server, Database Server, FTP Server, dll.
Selain itu untuk penggunaan pada skala yang lebih kecil, dapat dilihat pada maraknya perangkat digital seperti HP, PDA, Digital Camera, MP3 Player, Video Portabel, sistem penyimpanan eksternal agar data-data dapat ditaruh pada tempat selain HDD di dalam komputer, dll. Sebagai contoh, saat ini sebuah kamera digital saku (pocket digital camera) saja telah memiliki resolusi 8 Megapixel, yang berarti sekali mengambil gambar menghasilkan file diatas 1.5 Megabytes. Menurut penelitian, rata-rata orang melakukan sekali sesi pemotretan dengan menyimpan minimal tiga gambar yang berarti 4.5 Megabytes. Itu artinya dalam satu bulan rata-rata orang secara kasar menghabiskan space sebesar 135 Megabytes, yang belum termasuk aplikasi atau file lain yang ada didalam HDD.

DSL technology, ADSL, IDSN, & SDSL


Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga, teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan atau injection teknologi Contoh operator yang telah menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya dinamai SPEEDY. Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian frekuensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekwensi dengan membaginya (splitting), frekwensi yang lebih tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax. Jarak pemakai ke CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan makin rendah.
Dilihat dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis sambungan (circuit-switch). Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwith tertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber daya yang dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandwith yang optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secara efisien dan ekonomis.
Terdapat beberapa jenis teknologi DSL berdasarkan perbedaan kecepatan data dan jarak maksimum yang disebabkan usaha untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data dengan menggunakan jaringan telepon yang ada. Jenis DSL yang digunakan tergantung dari kebutuhan pelanggan serta layanan yang dapat disediakan di daerahnya.

IDSL (ISDN Digital Subscriber Line)

Teknologiyang berbasis pada teknologi ISDN BRI (Basic Rate Interface). IDSL menawarkanlayanan seperti BRI dengan kecepatan kirim (uplink) dan terima (downlink) yangsama sebesar 144 kbps, tetapi dengan perangkat yang lebih murah. IDSL hanyamenawarkan layanan komunikasi data tidak untuk komunikasi suara pada jalur yangsama.

SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line)
Teknologi ini menggunakan kecepatan data 784 kbps, baik untuk kirim (uplink) atau terima (downlink). Seperti halnya IDSL, SDSL hanya menawarkan komunikaais data saja. SDSL merupakan solusi yang cocok untuk kalangan bisnis untuk digunakan sebagai komunikasi antar cabang atau hubungan situs web ke internet.

ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line)
Teknologi ini mempunyai kecepatan data yang berbeda untuk kirim (uplink) dan terima (downlink).Teknologi ADSL cocok digunakan untuk mengakses internet dan menjadi pilihan pengguna. Untuk uplink bisa mencapai 8 Mbps sementara untuk downlink bisa mencapai 1 Mbps dengan jarak kabel maksimum samapi dengan 5,5 km. Sasaran teknologi ini adalah terutama pelanggan pribadi yang lebih banyak menerima data daripada mengirim data, sebagai contoh adalah untuk mengakses internet. Kelebihan ADSL dibanding yang lain adalah kecepatannya yang tertinggi dengan jarak yang memadai dan bisa mendukung layanan komunikasi suara. Kedua layanan komunikasi data dan suara diberikan melalui dua kanal yang terpisah , tetapi tetap satu kabel yang sama. Sementara teknologi DSL yang lain menggunakan dua kabel yang terpisah untuk bisa memberikan kedua layanan komunikasi tersebut

Multiprotocol Label Switching (MPLS)

Multi Protocol Label Switching (MPLS) adalah salah satu metoda yang dapat digunakan untuk tuning jaringan agar lebih meningkatkan performa jaringan. Dengan menggunakan metoda MPLS kelemahan-kelemahan yang ada di jaringan IP tradisional akan dibuka dan dihilangkan sehingga jaringan akan lebih efisien bekerja. Di samping itu MPLS dapat membuat aplikasi-aplikasi lain menjadi sangat berguna untuk kepentingan jaringan, terutama jaringan besar. Teknologi MPLS mempersingkat proses-proses yang ada di IP Routing Tradisional dengan mengandalkan sistem label switching. Dengan label switching paket-paket data akan keluar masuk dengan kecepatan yang tinggi karena banyak sekali proses yang dapat diringkas. Penelitian ini menggunakan simulasi GNS3 yang akan membandingkan performansi jaringan menggunakan MPLS dan tanpa menggunakan MPLS. Adapun parameter untuk pengambilan data antara lain bandwith, througput, delay. Hasil penelitian menunjukan bahwa waktu delay pengiriman paket dalam jaringan MPLS relatif kecil. Sehingga jaringan MPLS ini mampu memberikan unjuk-kerja dengan tingkat layanan yang lebih optimal dan cocok untuk diterapkan bagi layanan paket data yang real time.


Arsitektur MPLS
Arsitektur MPLS dirancang guna memenuhi karakteristik-karakteristik yang diharuskan dalam sebuah jaringan kelas carrier (pembawa) berskala besar. Tujuan dari kelompok kerja MPLS ini adalah untuk menstandarkan protokol-protokol yang menggunakan teknik pengiriman label swapping (pertukaran label). Penggunaan labelswapping ini memiliki banyak keuntungan. Ia bias memisahkan masalah routing dari masukan forwarding. Routing merupakan masalah jaringan global yang membutuhkan kerjasama dari semua router sebagai partisipan. Sedangkan forwarding (pengiriman) merupakan masalah setempat. Router switch mengambil keputusannya sendiri tentang jalur mana yang akan diambil. MPLS juga memiliki kelebihan yang mampu memperkenalkan kembali connection stack ke dalam dataflow IP.


Untuk mendukung kebutuhan teknologi komunikasi yang membutuhkan kinerja jaringan bekecepatam tinggi dan aman, biasanya menggunakan VPN IP (Virtual Private Network Internet Protocol). VPN IP adalah jaringan berbasis multimedia dengan platform teknologi IP MPLS itu sendiri, sehingga keduanya saling berkaitan. Multiprotocol Label Switching (MPLS) berbasis layanan VPN dikelola dapat bertindak sebagai titik awal yang solid untuk menggelar berbagai layanan bernilai tambah, sambil membantu suatu perusahaan menyatu ke jaringan yang berbeda yang ada konsolidasi, end-to-end infrastruktur yang dapat mendukung data gabungan , suara, dan layanan video. Apapun yang melekat ke setiap koneksi VPN berbasis MPLS juga mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) untuk penyedia layanan. Tabungan ini dapat diteruskan perusahaan, bersama dengan manfaat yang melekat lain, termasuk penyebaran disederhanakan kualitas layanan (QoS), keamanan, ketersediaan tinggi, multicasting, dan kemampuan penting lainnya.

Asynchronous Transfer Mode (ATM)


ATM Singkatan dari “Asynchronous Transfer Mode.” Kebanyakan orang tahu ATM otomatis mesin teller – box yang ramah yang memungkinkan anda untuk menarik uang tunai dari bank atau rekening kredit saat pengisian anda biaya tambahan untuk layanan konyol. Dalam dunia komputer, bagaimanapun, ATM memiliki arti yang berbeda. Asynchronous Transfer Mode adalah teknologi jaringan yang mentransfer data dalam paket atau sel dari ukuran yang tetap.

Asynchronous Transfer Mode (ATM) dan Synchronous Transfer Mode (STM) merupakan protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap.Perbedaan ATM dan STM yaitu pada clock penerima dan pengirim yang tersinkronisasi atau tidak.

ATM menggunakan 53-byte sel (5 byte untuk header alamat dan 48 byte untuk data). Sel-sel ini sangat kecil dapat diproses melalui switch ATM (bukan mesin teller otomatis) cukup cepat untuk mempertahankan kecepatan transfer data lebih dari 600 mbps. Teknologi ini dirancang untuk transmisi kecepatan tinggi dari semua bentuk media dari grafis dasar untuk full-motion video. Karena sel-sel yang sangat kecil, peralatan ATM dapat mengirimkan data dalam jumlah besar melalui koneksi tunggal sambil memastikan bahwa tidak ada transmisi tunggal memakan semua bandwidth. Hal ini juga memungkinkan Internet Service Provider (ISP) untuk menetapkan bandwidth yang terbatas untuk setiap pelanggan. Meskipun hal ini mungkin tampak seperti downside bagi pelanggan, itu benar-benar meningkatkan efisiensi.



Asynchronous Transfer Mode (disingkat ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap. Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu masing2 pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode). Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung.
Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop (ADSL ) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.

ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing(ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL) . AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol dan LANE Native ATM APIs.
Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan kedua dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada. Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan ATM.
Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet =8 bits) yang terdiri dari :
  • 48 octet untuk filed informasi, dan
  • 5 octet untuk heaDER.

Teknologi Ethernet terbaru dari Allied telesis


ini bukan promosi produk Allied telesis ya.. -_-..., saya hanya sekedar berbagi informasi mengenai teknologi yang akan di launched oleh telesis yang merubah peradigma lama dari penggunaan ethernet dengan berbagai macam kelebihannya...,, :)

Allied Telesis, penyedia layanan pengalihan IP/Ethernet global, baru saja mengumumkan peluncuran Allied Management Framework (AMF). AMF merupakan sebuah teknologi inovatif yang akan membantu perusahaan menekan biaya dan kompleksitas manajemen jaringan hingga 60% persen.

Software Defined Networking (SDN)--dimana platform perangkat lunak digunakan untuk mengendalikan jaringan secara terpusat--telah muncul di berbagai headline belakangan ini atas klaimnya mengenai pemanfaatan jaringan yang lebih baik dan manajemen jaringan yang lebih mudah. Sayangnya, banyak solusi SDN ditargetkan pada pusat data besar yang menyebabkan sulitnya pelanggan perusahaan tipikal untuk memperolehnya. Allied Telesis mengetahui hal ini dan kemudian mengembangkan AMF sebagai cara praktis bagi Enterprise untuk memperoleh keuntungan SDN tanpa menghabiskan biaya yang besar.

Salah satu keuntungan utama dari SDN adalah janjinya akan manajemen terpusat. SDN memperlakukan jaringan sebagai perangkat virtual tunggal. Allied Telesis telah mengembangkan AMF untuk mencapai tujuan tersebut dan bahkan, dengan manajemen terpusat dari seluruh jaringan dari perangkat tunggal apapun melalui Command Line Interface (CLI) tunggal dan intuitif. Berkas penyesuaian dan berkas firmware secara otomatis disalin ulang secara teratur dan kemudian tersedia untuk regenerasi perangkat yang gagal; serta, perubahan penyesuaian dapat dilakukan pada berbagai perangkat pada waktu yang sama. Gabungan fitur tersebut mempermudah AMF untuk mengurangi pengeluaran operasional jaringan dengan mengurangi kompleksitas manajemen jaringan dan mengotomatiskan berbagai perintah rutin.

Sebagai vendor produk jaringan Ethernet terdepan, Allied Telesis berfokus pada penyampaian keuntungan dari teknologi jaringan terbaru bagi para pelanggan. Allied Telesis telah mengidentifikasi pengelolaan jaringan terpadu sebagai keuntungan langsung bagi pengguna Enterprise dan telah mengembangkan Allied Management Framework (AMF) untuk lebih menyederhanakan perintah pengelolaan jaringan. Fitur kuat seperti manajemen terpusat, backup otomatis, upgrade otomatis, perbekalan otomatis, pemulihan otomatis, jaringan plug-and-play, dan pengelolaan zero-touch merupakan fitur-fitur pertama yang diimplementasikan dalam AMF. AMF tersedia mulai 1 Agustus 2013 dengan berbagai seri Allied Telesis – AT-x210, AT-x510, AT-x610, AT-SBx908, dan AT-xSBx8112.

Half Duplex VS Full Duplex

Half Duplex dan Full Duplex merupakan Dua modus operasi utama dari ethernet. Modus operasi ini mendefinisikan tata cara yang digunakan oleh ethernet untuk melakukan sambungan.., berikut penjelasan detailnya..

1.    Full Duplex
Dalam komunikasi full-duplex, dua pihak yang saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan menerima informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya membutuhkan dua jalur komunikasi.
Komunikasi full-duplex juga dapat diraih dengan menggunakan teknik multiplexing, di mana sinyal yang berjalan dengan arah yang berbeda akan diletakkan pada slot waktu (time slot) yang berbeda. Kelemahan teknik ini adalah bahwa teknik ini memotong kecepatan transmisi yang mungkin menjadi setengahnya.
2.    Half Duplex
Half-duplex merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat ditransmisikan atau diterima secara dua arah tapi tidak dapat secara bersama-sama. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana dua penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol tersebut untuk mendengar. Ketika dua orang menggunakan walkie-talkie untuk berkomunikasi pada satu waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya mencoba untuk berbicara secara serentak, kondisi "collision" (tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan.
Perbedaan keduanya hanyalah bahwa, sebuah koneksi half duplex memungkinkan trafik data mengalir kedua arah, namun tidak secara bersamaan. Sedangkan full duplex memungkinkan pengiriman dan penerimaan data pada saat yang bersamaan, sehingga secara efektif meningkatkan laju transmisi menjadi dua kali lipatnya.
Ada modus operasi lain yaitu simplex, dimana hanya memungkinkan pengiriman data satu arah saja.
Simplex adalah salah satu bentuk komunikasi antara dua belah pihak, di mana sinyal-sinyal dikirim secara satu arah. Metode transmisi ini berbeda dengan metode full-duplex yang mampu mengirim sinyal dan menerima secara sekaligus dalam satu waktu, atau half-duplex yang mampu mengirim sinyal dan menerima sinyal meski tidak dalam satu waktu. Transmisi secara simplex terjadi di dalam beberapa teknologi komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio.
Transmisi simplex tidak digunakan dalam komunikasi jaringan karena node-node dalam jaringan umumnya membutuhkan komunikasi secara dua arah. Memang, beberapa komunikasi dalam jaringan, seperti video streaming, terlihat seperti simplex, tapi sebenarnya lalu lintas komunikasi terjadi secara dua arah, apalagi jika protokol TCP yang digunakan sebagai protokol lapisan transportnya.


Namun, modus operasi ini tidak digunakan pada ethernet. Secara spesifikasi formal, 10BaseT maupun 100BaseTX mendukung full duplex, namun dalam prakteknya kemampuan ini hanya diimplementasikan pada 100BaseTX.

 

Standarisasi Ethernet


                       Seperti yang di janjikan sebelumnya, pada postingan kali ini mepulis akan mencoba untuk membahas mengenai standarisasi Ethernet.., ternyata standarisasi Ethernet telah mulai ditetapkan dari zaman retro (70-an),, #seumuran ortu ane berarti -_-...,, tepatnya mulai dibangun pada 1972.., dengan menggunakan kabel coaxial dan topology bus..,, pada saat itu kecepatannya pun masih sangat miris,, 2.94Mbit.. #di bilang "miris" sih... yaa,,, di zaman itu sudah sangat cepat...,, #di Indonesia saat itu mungkin msh belum ada :D...hahaha,,,
ehem,,, cukup basabasinya,,, berikut adalah list dari perkembangan standarisasi ethernet... :)



Standar
Tahun
Deskripsi
Experi-mental Ethernet
1972
2.94 Mbit/s (367 kB/s) over coaxial cable with bus topology
Ethernet II (DIX
v2.0)
1982
10 Mbit/s (1.25 MB/s) over thick coax. Frames have a Type field. This frame format is used on all forms of Ethernet by protocols in the Internet protocol suite.
IEEE 802.3
1983
10BASE5 10 Mbit/s (1.25 MB/s) over thick coax. Same as Ethernet II (above) except Type field is replaced by Length, and an 802.2 LLC header follows the 802.3 header
802.3a
1985
10BASE2 10 Mbit/s (1.25 MB/s) over thin Coax (a.k.a. thinnet or cheapernet)
802.3b
1985
802.3c
1985
10 Mbit/s (1.25 MB/s) repeater specs
802.3d
1987
FOIRL (Fiber-Optic Inter-Repeater Link)
802.3e
1987
802.3i
1990
10BASE-T 10 Mbit/s (1.25 MB/s) over twisted pair
802.3j
1993
10BASE-F 10 Mbit/s (1.25 MB/s) over Fiber-Optic
802.3u
1995
100BASE-TX, 100BASE-T4, 100BASE-FX Fast Ethernet at 100 Mbit/s (12.5 MB/s) w/autonegotiation
802.3x
1997
Full Duplex and flow control; also incorporates DIX framing, so there’s no longer a DIX/802.3 split
802.3y
1998
100BASE-T2 100 Mbit/s (12.5 MB/s) over low quality twisted pair
802.3z
1998
1000BASE-X Gbit/s Ethernet over Fiber-Optic at 1 Gbit/s (125 MB/s)
802.3-1998
1998
A revision of base standard incorporating the above amendments and errata
802.3ab
1999
1000BASE-T Gbit/s Ethernet over twisted pair at 1 Gbit/s (125 MB/s)

802.3ac
1998
Max frame size extended to 1522 bytes (to allow “Q-tag”) The Q-tag includes 802.1Q VLAN information and 802.1p priority information.
802.3ad
2000
Link aggregation for parallel links, since moved to IEEE 802.1AX
802.3-2002
2002
A revision of base standard incorporating the three prior amendments and errata
802.3ae
2003
10 Gbit/s (1,250 MB/s) Ethernet over fiber; 10GBASE-SR, 10GBASE-LR, 10GBASE-ER, 10GBASE-SW, 10GBASE-LW, 10GBASE-EW
802.3af
2003
Power over Ethernet
802.3ah
2004
Ethernet in the First Mile

802.3ak
2004
10GBASE-CX4 10 Gbit/s (1,250 MB/s) Ethernet over twin-axial cable
802.3-2005
2005
A revision of base standard incorporating the four prior amendments and errata.
802.3an
2006
10GBASE-T 10 Gbit/s (1,250 MB/s) Ethernet over unshielded twisted pair(UTP)
802.3ap
2007
Backplane Ethernet (1 and 10 Gbit/s (125 and 1,250 MB/s) over printed circuit boards)
802.3aq
2006
10GBASE-LRM 10 Gbit/s (1,250 MB/s) Ethernet over multimode fiber
P802.3ar
Cancelled
Congestion management (withdrawn)
802.3as
2006
Frame expansion
802.3at
2009
Power over Ethernet enchancements
802.3au
2006
Isolation requirements for Power Over Ethernet (802.3-2005/Cor 1)
802.3av
2009
10 Gbit/s EPON
802.3aw
2007
Fixed an equation in the publication of 10GBASE-T (released as 802.3-2005/Cor 2)
802.3-2008
2008
A revision of base standard incorporating the 802.3an/ap/aq/as amendments, two corrigenda and errata. Link aggregation was moved to 802.1AX.
Sep 2010
Energy Efficient Ethernet
Jun 2010
40 Gbit/s and 100 Gbit/s Ethernet. 40 Gbit/s over 1m backplane, 10m Cu cable assembly (4×25 Gbit or 10×10 Gbit lanes) and 100 m of MMF and 100 Gbit/s up to 10 m or Cu cable assembly, 100 m of MMF or 40 km of SMF respectively
802.3bb
2009
Increase Pause Reaction Delay timings which are insufficient for 10G/sec (released as 802.3-2008/Cor 1)
802.3bc
2009
Move and update Ethernet related TLVs (type, length, values), previously specified in Annex F of IEEE 802.1AB (LLDP) to 802.3.
P802.3bd
July 2010
Priority-based Flow Control. A amendment by the IEEE 802.1 Data Center Bridging Task Group (802.1Qbb) to develop an amendment to IEEE Std 802.3 to add a MAC Control Frame to support IEEE 802.1Qbb Priority-based Flow Control.
P802.3be
Feb 2011
Priority-based Flow Control. A amendment by the IEEE 802.1 Data Center Bridging Task Group (802.1Qbb) to develop an amendment to IEEE Std 802.3 to add a MAC Control Frame to support IEEE 802.1Qbb Priority-based Flow Control.
P802.3bf
Jun 2011
Provide an accurate indication of the transmission and reception initiation times of certain packets as required to support IEEE P802.1AS.
P802.3bg
Sep 2011
Provide a 40 Gbit/s PMD which is optically compatible with existing carrier SMF 40Gb/s client interfaces (OTU3/STM-256/OC-768/40G POS).

802.3-2012
2012
A revision of base standard incorporating the 802.3at/av/az/ba/bc/bd/bf/bg amendments, a corrigenda and errata.

802.3bj
Mar 2014
Define a 4-lane 100 Gbit/s backplane PHY for operation over links consistent with copper traces on “improved FR-4” (as defined by IEEE P802.3ap or better materials to be defined by the Task Force) with lengths up to at least 1m and a 4-lane 100 Gbit/s PHY for operation over links consistent with copper twin-axial cables with lengths up to at least 5m.

whoaa...,, sejarah perkembangan yang cukup panjang...,, semoga bermanfaat :)