Minggu, 27 April 2014

Elemen-elemen struktur kabel

Seperti yang di janjikan pada pembahasan sebelumnya, pada posting kali ini akan di bahas mengenai elemen-elemen struktur kabel. 

Elemen - elemen struktur kabel yaitu :
1.        Horizontal Cabling
2.        Backbone Cabling
3.        Area Kerja(WA)
4.        Ruang Telekomunikasi(TR)
5.        Peralatan Ruangan
6.        Entrace Facilities
7.        Administration(TIA/EIA-606)

Oke,, kita akan mulai membahas elemen-elemen struktur kabel tersebut satu persatu (atau dua perdua mungkin :p)

1. HORIZONTAL CABLING
            Sistem pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper). Pengertian horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap. 


Ada beberapa servis atau system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem pengkabelan secara horizontal, yaitu :
1.        Servis telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile.
2.        Perlengkapan dasar switching.
3.        Koneksi manajemen komputer dan telekomunikasi.
4.        Koneksi keyboard/video/mouse (KVM).
5.        Komunikasi data.
6.        Wide Area Network (WAN).
7.        Local Area Network (LAN).
8.        Storage Area Network (SAN).
9.        Sistem pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi, HVAC, EMS,              dan lainnya).

Sistem pengkabelan secara horizontal dapat dibuat dalam bentuk under-floor atau overhead.  Topologi yang dapat dipasang pada horizontal cabling pada data center adalah topologi star, maksudnya adalah Jarak yang ditempuh pada sistem pengkabelan horizontal.


2. BACKBONE CABLING
              Fungsi dari sistem pengkabelan backbone adalah untuk menyediakan koneksi antara main distribution area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance area. Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord (jumper) yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone. 

Sistem pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console perangkat. Pada dasarnya performansi transmisi tergantung dari karakteristik kabel, perangkat keras yang terhubung, patch cord dan kabel cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan fisik terhadap kabel tersebut.
Cara pengaman media transmisi jaringan (pengkabelan) yang benar yaitu :
1.      Planning => Sebelum kita melakukan penkabelan alangkah sebaiknya kitamembuatrencana agar                                       pengkabelan yang akan kita lakukan tidak mengalami kendala.
2.      Grounding => Sebuah upaya keamanan dengan cara penanaman kabel ke dalam tanah untuk                                               menghilangkan beda potensial antara logam yang teraliri arus listrik dengan tanah.
3.      Wiring Closet adalah tempat dimana jaringan dimulai . Semua kabel akan bermuara di wiring closet .               Terletak disebuah tempat dimana semua kabelterkumpul .wiring closet yaitu sebuah ruangan kecil                 yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti sekolah dan kantor, di mana                           sambunganlistrik dilakukan. Sedangkan yang digunakan untuk berbagai tujuan, penggunaan yang                   paling umum adalah untuk jaringan komputer. Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas             jarak antara peralatan end-user seperti PC, akses perangkat pada jaringan, seperti router.                             Pembatasan ini mungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap lantai gedung besar.Penempatan           wiring closet juga sangat penting agar jaringan dapat terkoneksitanpa masalah.
4.      Horizontal kabel yang menghungkan host/computer ke 1 wiring closet(antara cross – connect panel di            satu wiring closet) sering menggunakansebagai 100 ohm, 4 pair, UTP, solid conductor cable,                        ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial bangunan.
5.      Backbone Cable adalah kabel yang menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet yang lain              atau pusat connettion point dapat menggunakan100 ohm UTP, 62.5/125 – micron atau 50/125 –                  micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber optic.
6.      Conduit adalah pelindung kabel berbentuk pipa atau kotak melindungi sepanjang kabel. Dapat terbuat           dari material metal ataupun plastik. Yang terbuat dari metal bersifat kaku, sedangkan yang terbuat dari           plastik bersifat fleksibel / lentur. Conduit terbentang antara area kerja menuju wiring closet. Dalam                 pengisian kabel, harus disisakan ruang kosong dalam conduit sebesar 40% dari kapastitas conduit.               Dapat dipakai di rute horizontal cable ataupun backbone cable. Cable tray sebagai alternatif dari                   conduit. Mempunyai fungsi yang sama dengan conduit Berbentuk seperti rak yang menopang kabel               dan membentuk jalur. Perbedaan antara conduit dengan cable tray adalah jika cable tray                               adalah conduit yang mempunyai rongga sehingga memudahkan untuk penggantian kabel apabila ada                kerusakan.

7.      Wall plate adalah penanaman kabel di dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi.

0 komentar:

Posting Komentar