Seperti yang di janjikan pada pembahasan sebelumnya, pada posting kali ini akan di bahas mengenai elemen-elemen struktur kabel.
Elemen - elemen struktur kabel yaitu :
1. Horizontal
Cabling
2. Backbone
Cabling
3. Area
Kerja(WA)
4. Ruang
Telekomunikasi(TR)
5. Peralatan
Ruangan
6. Entrace
Facilities
7. Administration(TIA/EIA-606)
Oke,, kita akan mulai membahas elemen-elemen struktur kabel tersebut satu persatu (atau dua perdua mungkin :p)
1. HORIZONTAL CABLING
Sistem pengkabelan horizontal terdiri dari kabel-kabel yang
tersusun secara horizontal, terminasi mekanikal, dan patch cords (jumper).
Pengertian horizontal disini adalah sistem pengkabelan akan berjalan secara
horizontal baik diatas lantai ataupun di bawah atap.
Ada beberapa servis atau
system yang harus diperhatikan ketika mendesain suatu sistem pengkabelan secara
horizontal, yaitu :
1. Servis
telekomunikasi meliputi suara, modem dan faksimile.
2. Perlengkapan
dasar switching.
3. Koneksi
manajemen komputer dan telekomunikasi.
4. Koneksi
keyboard/video/mouse (KVM).
5. Komunikasi
data.
6. Wide Area
Network (WAN).
7. Local Area
Network (LAN).
8. Storage
Area Network (SAN).
9. Sistem
pemberian isyarat lainnya pada gedung (seperti kebakaran, keamana, energi,
HVAC, EMS, dan lainnya).
Sistem pengkabelan secara horizontal dapat dibuat dalam
bentuk under-floor atau overhead. Topologi yang dapat dipasang pada
horizontal cabling pada data center adalah topologi star, maksudnya adalah
Jarak yang ditempuh pada sistem pengkabelan horizontal.
2. BACKBONE CABLING
Fungsi dari sistem pengkabelan backbone adalah untuk
menyediakan koneksi antara main distribution area, horizontal distribution
area, dan merupakan entrance area. Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel
backbone, main cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi mekanikal,
dan patch cord (jumper) yang digunakan untuk koneksi silang
backbone-to-backbone.
Sistem pengkabelan secara backbone harus mendukung
kebutuhan konektivitas yang berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer,
dan koneksi console perangkat. Pada dasarnya performansi transmisi tergantung
dari karakteristik kabel, perangkat keras yang terhubung, patch cord dan kabel
cross-connect, jumlah koneksi, dan perlakuan fisik terhadap kabel tersebut.
Cara pengaman media transmisi jaringan (pengkabelan) yang
benar yaitu :
1. Planning => Sebelum
kita melakukan penkabelan alangkah sebaiknya kitamembuatrencana agar pengkabelan yang akan kita lakukan tidak mengalami kendala.
2. Grounding => Sebuah
upaya keamanan dengan cara penanaman kabel ke dalam tanah untuk menghilangkan
beda potensial antara logam yang teraliri arus listrik dengan tanah.
3. Wiring Closet adalah
tempat dimana jaringan dimulai . Semua kabel akan bermuara di wiring closet . Terletak disebuah tempat dimana semua kabelterkumpul .wiring closet yaitu
sebuah ruangan kecil yang biasanya ditemukan pada bangunan kelembagaan seperti
sekolah dan kantor, di mana sambunganlistrik dilakukan. Sedangkan yang
digunakan untuk berbagai tujuan, penggunaan yang paling umum adalah untuk
jaringan komputer. Banyak jeniskoneksi jaringan untuk menetapkan batas jarak
antara peralatan end-user seperti PC, akses perangkat pada jaringan, seperti
router. Pembatasan ini mungkin memerlukan beberapa wiring closet di setiap
lantai gedung besar.Penempatan wiring closet juga sangat penting agar jaringan
dapat terkoneksitanpa masalah.
4. Horizontal kabel yang
menghungkan host/computer ke 1 wiring closet(antara cross – connect panel di satu wiring closet) sering menggunakansebagai 100 ohm, 4 pair, UTP, solid
conductor cable, ditentukan dalamstandart ANSI/TIA/EIA – 568 untuk komersial
bangunan.
5. Backbone Cable adalah
kabel yang menghubungkan wiring closet satudengan wiring closet yang lain atau
pusat connettion point dapat menggunakan100 ohm UTP, 62.5/125 – micron atau
50/125 – micron multimode fiber optic, atau 8.3/125 – micron singlemode fiber
optic.
6. Conduit adalah
pelindung kabel berbentuk pipa atau kotak melindungi sepanjang kabel. Dapat
terbuat dari material metal ataupun plastik. Yang terbuat dari metal bersifat
kaku, sedangkan yang terbuat dari plastik bersifat fleksibel / lentur. Conduit
terbentang antara area kerja menuju wiring closet. Dalam pengisian kabel, harus
disisakan ruang kosong dalam conduit sebesar 40% dari kapastitas conduit. Dapat
dipakai di rute horizontal cable ataupun backbone cable. Cable tray sebagai
alternatif dari conduit. Mempunyai fungsi yang sama dengan conduit Berbentuk
seperti rak yang menopang kabel dan membentuk jalur. Perbedaan antara conduit
dengan cable tray adalah jika cable tray adalah conduit yang mempunyai rongga
sehingga memudahkan untuk penggantian kabel apabila ada kerusakan.
7. Wall plate adalah
penanaman kabel di dalam dinding agar pengkabelan menjadi lebih rapi.